TIDAKLAH SAMA ANTARA WANITA BERIMAN & WANITA KAFIR

Tak akan kekal suka cita yang engkau rasakan kini.  Dan kesedihan pun tak akan mengembalikan yang telah hilang

Wahai saudariku…

Ada satu kenyataan yang akan membuatmu bahagia bila engkau melihatnya. Yaitu, perbedaan yang nyata antara kehidupan seorang muslimah di negara-negara Islam & kehidupan seorang wanita kafir di negara-negara kafir.

Continue reading

Hadits: Jangan Marah

Hadits ini tentang larangan untuk marah. Dimana hadits ini juga termasuk salah satu dari hadits arba’in yang disusun oleh Imam An Nawawi, mudah-mudahan beliau dirahmati Allah SWT. Hadits ini cukup pendek tapi mengandung makna yang dalam, berikut sanad dan matan serta isi kandungan/ pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari haditsnya (syarah):

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ
[رواه البخاري]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhori )

Continue reading

Biografi Singkat Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu

Nama lengkap beliau adalah Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Izzy bin Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al-‘Adawy. Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya bernama Hantimah binti Hasyim bin al-Muqhirah al-Makhzumiyah.

Awal Keislamanya
Umar masuk Islam ketika para penganut Islam kurang lebih sekitar 40 (empat puluh) orang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Imam Tirmidzi, Imam Thabrani dan Hakim telah meriwayatkan dengan riwayat yang sama bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam telah berdo’a,” Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang paling Engkau cintai diantara kedua orang ini, yaitu Umar bin al-Khaththab atau Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam”.

Continue reading

Kisah : “Gabriel Stresser: Tak Mau Mati Sebagai Non-Muslim”

Image

Gabriel Stresser lahir di Salzburg, Austria. Ia tumbuh dan besar dalam lingkungan Katolik Roma. Seperti halnya penganut Katolik, sejak kecil Gabriel mengikuti komuni pertama pada usia 12 tahun.

Seiring perjalanan waktu, Gabriel mulai mempertanyakan ajaran Katolik. Ada sejumlah hal dari apa yang dianutnya itu tidak sesuai logika berpikirnya. Sejak itu, ia coba untuk mencari kebenaran hakiki. “Jujur, saat itu aku tidak mengenal ajaran agama Islam atau agama lainnya,” kata dia. Continue reading

“Bajingan Kulit Putih” Julukan Yang Pernah Disandang Karena Ia Muslimah

Image

“Sebagai seorang remaja saya pikir semua agama adalah menyedihkan. Pandangan saya saat itu adalah: apa gunanya menempatkan pembatasan pada diri sendiri? Anda hanya hidup sekali di dunia ini,” kata Lindsay Wheeler, peraih BSc bidang psikologi pada De Montfort University mengisahkan masa mudanya. Continue reading

10 Kebaikan Di Balik Senyuman

Senyum mungkin bagi kita adalah hal yang sederhana dan mudah, cukup menarik sudut bibir ke arah samping dan menampakkan gigi. Namun tidak sesederhana itu, kadang tersenyum saat-saat tertentu sangatlah sulit. Terlebih jika kita tidak “mood” untuk tersenyum.Senyum mempunyai hubungan erat dengan karakter seseorang, karena tidak sedikit ditemukan sifat individu yang “murah senyum”. Senyum banyak dikaitkan dengan perasaan hati, kondisi jiwa dan mood. Senyum dapat mempengaruhi kesehatan, tingkat stres dan daya tarik kita. Senyum juga dipercaya sebagai salah satu jalan jika ingin awet muda. Senyum diketahui mempunyai manfaat untuk kesehatan, di antaranya yaitu : Continue reading

Apakah Anda Menyukai Tebu atau Gulanya?

Habis manis, sepah dibuang,” betapa pandainya para sepuh kita membuat perumpamaan. Orang-orang yang dinilai sudah tidak berguna lagi disisihkan begitu saja. Kadang kita marah, kalau diperlakukan seperti sepah. Padahal, kita juga akan membuang sepah itu jika sudah tidak ada lagi rasa manisnya. Ini soal siapa pelaku dan siapa korbannya saja. Kita tidak suka jadi korban, itu saja. Bukankah kita juga tidak ingin menyimpan sepah dirumah? Wajar jika sepah itu dibuang. Yang tidak wajar adalah yang belum menjadi sepah sudah dibuang. Juga tidak wajar jika kita sudah menjadi sepah, tetapi menuntut orang lain untuk terus menerus menikmati rasa manis yang sudah tidak kita miliki lagi. Ngomong-ngomong, ‘sepah’ itu apa sih? Continue reading